Cerita Panas - Permintaan Suami
Permintaan Suami
Cinta itu Buta. Begitu kata para pujangga dan begitu lah yang terjadi pada hidupku atau lebih tepatnya pada suamiku. Suamiku begitu mencintaiku, tanpa ada sedikitpun keluhan darinya, Ia selalu menurutiku. Bahkan, Ia rela aku bercinta dengan mantan pacarku hanya karena ingin aku meraih kenikmatan seksual sebagai seorang wanita.
Oh yah, aku lupa memperkenalkan siapa diriku. Namaku Tiara, wanita keturunan separuh China dan separuh Melayu. Umurku baru menginjak 27 Tahun. Aku menikah dengan Thomas yang sama latar belakangnya denganku. Umurku lebih muda darinya 3 tahun. Kami sudah menikah selama 4 tahun. Dari pernikahan itu, kami dikaruniai 1 orang anak perempuan yang cantik, persis seperti ibunya ini. Namun, anak kami tinggal bersama orang tua kami di Sumatra.
Perawakan Thomas sebagai laki -laki sangat menawan, dengan tinggi dan gemuk tubuh yang proporsional, kulit putih, hidung mancung menjadikannya sosok suami idola di komplek tempat kami tinggal. Sosok Thomas sangat cocok berdampingan denganku yang banyak orang bilang cantik bak putri kerajaan. Kulit putih langsat yang mulus tanpa cela kecuali bekas luka operasi cesarku dulu, ditambah tinggi badan 160 cm dan berambut panjang serta ditunjang dengan payudara ukuran 36 B yang padat membusung, membuatku menjadi idaman para lelaki atau lebih tepatnya khayalan pkara lelaki yang ingin bercinta denganku. Tak jarang aku mendapat godaan bahkan ajakan untuk bersetubuh oleh teman - teman kantorku atau para laki - laki di komplek tempat tinggalku. Tapi semua ku tolak dengan halus karena aku sangat mencintai suamiku yang telah mencintaiku dengan tulus.
Kehidupan kami berjalan bahagia. Namun, karena suatu kecelakaan yang menimpa Thomas, ada satu kekurangan dari hidup kami. Thomas tak mampu bertahan lama ketika bersetubuh denganku. Aku memakluminya, namun selayaknya seorang wanita, aku rindu akan orgasme yang datang padaku, orgasme yang membuat sekujur badanku melemas, orgasme yang memuaskan birahiku.
Thomas tentu paham akan apa yang menjadi ganjalan di hatiku itu. Untuk itu, Thomas membelikan aku dildo atau penis mainan sebagai alat bantu ketika kami bersetubuh. Setiap kali Thomas sudah berejakulasi, dildo itu dijadikan pengganti penis Thomas. Syukur lah, dengan dildo, kebutuhanku akan orgasme menjadi sedikit terpenuhi, walaupun memang rasanya tak senikmat penis sungguhan.
Suatu waktu saat kami berlibur ke kota B, kami bertemu dengan Rian, mantan pacarku ketika aku kuliah. Thomas sendiri dan Rian juga sudah saling kenal, mereka pernah bertemu pada saat reunian kampusku. Kami menyapa Rian, begitu pula dengan dirinya. Kami pun menghabiskan waktu dengan mengobrol di salah satu cafe di dekat hotel kami menginap. Banyak hal yang kami obrolkan. Tak terasa waktu menunjukkan pukul 9 malam. Rian pun pamit pulang duluan, disusul kami yang kembali ke hotel.
Setibanya di kamar hotel, Thomas meminta jatahnya sebagai suami. Aku yang belum sempat membersihkan diri langsung ditariknya ke ranjang. Thomas memagut bibirku, aku pun meladeninya, lidah kami bergantian merambah rongga bibir kami. Ciuman kami sangat panas, saking panasnya tak ku sadari Thomas sudah membuka seluruh pakaian kami.
Dalam kondisi telanjang, Thomas langsung menyosor payudaraku. Dijilat dan dihisapnya putingku kuat - kuat hingga ku mengaduh kegelian. Ada yang aneh dengan Thomas kali ini, dia begitu bernafsu yang tampak pada setiap perlakuannya padaku. Aku menikmatinya, Thomas lebih agresif kali ini. Sambil menghisap payudaraku, jarinya mulai mengobok - obok vayinaku yang sudah banjir sejak tadi.
Namun, keanehan Thomas lebih tampak. Puas dengan menghisap payudaraku, Thomas langsung ke hidangan utama. Dibukanya kedua pahaku, penisnya yang sudah menegang langsung ditekannya hingga memasuki vahinaku. Thomas pun memulai penetrasinya. Ya, seperti biasanya, tak lama Thomas pun langsung mendapat orgasmenya, spermanya menyembur di dalam vaginaku, tak begitu banyak dan sialnya encer.
"Hemmmmm", aku menghela nafas karena kesal dengan permainan Thomas tadi.
"Duh, enak ya Yang", Kata Thomas yang mengira aku menikmati persetubuhan kami tadi.
"Enak di kamu, ga enak di aku, ga ada rasanya, bentar banget, punyaku ga dijilat dulu", jawabku.
"Maaf yang, aku udah keburu nafsu tadi", jawabnya memberi alasan.
"Ah, kok bisa?", jawabku masih dengan nada ketus.
"Aku kebayang kamu dengn Rian lagi begituan", jawabnya lugas.
"Hah? Gila apa kamu? Istri sendiri dibayangin sama orang lain", responku yang terkejut mendengar yang baru saja Thomas katakan.
"Ga tau lah, tapi aku kebayang aja kamu dulu sama Rian ngapain aja", sambungnya.
"Fix, kamu udah gila, Thomas", Kataku.
"Terserah deh, yang jelas aku tadi nafsu karena itu malah aku pengen lihat sendiri kamu dengan Rian begituan", katanya seperti tanpa beban mengeluarkan kata - kata itu dari mulutnya.
FYI, ketika aku dulu pacaran dengan Rian, kami memang pernah melakukannya. Walaupun tidak begitu sering, karena aku di Jakarta, sedangkan Rian di Bandung. Namun, yang ku ingat Penis Rian begitu memuaskanku karena ukurannya yang memang luar biasa. Setiap Rian datang ke Jakarta, atau aku yang pergi ke Bandung, kami pasti melakukannya setiap ada kesempatan, bahkan kami pernah 2 kali melakukannya waktu nonton di bioskop. Jujur saja, dari semua mantan - mantan pacarku Rian lah yang paling bisa memuaskanku. Oh ya, sampai saat ini, aku sudah merasakan 5 penis dari mantan dan tentunyamilik Thomas. Duh, aku jadi horny mengingat - ingat persetubuhanku dengan Rian.
"Kok diem, Yang?" Thomas memecah lamunanku tentang Rian dan penisnya.
"Ga, cuma diem aja", jawabku.
"Kamu marah?", Tanyanya lagi.
"Ya, jelas lah. Kamu mau aku dengan Rian begituan, ya jelas aku marah", bentakku.
"Hem, ya udah ya. Maaf. Aku cuma berkhayal, kalau kamu tidak suka ya aku akan berhenti", jawabnya mengiba.
"Emang kalau aku mau begituan dengan laki - laki lain, kamu bolehin gitu?", tanyaku.
"Duh yang, pasti lah. Kenapa enggak? Yang penting jangan sembunyi dariku", jawabnya.
"Kenapa? Apa kamu sudah tidak cinta lagi padaku?", tanyaku lagi
Lalu, Thomas memberikanku jawaban yang membuatku terdiam.
"Sayaang, begini. Seks tak harus berhubungan dengan cinta. Seks adalah kebutuhan. Nah, kebutuhan sudah seharusnya dipenuhi kan. Sekarang begini, semisalnya aku tak bisa kembali normal untuk memuaskanmu, bahkan aku impotensi permanen? Apa kamu harus ikut menderita, tak pernah mendapatkan kepuasan seksualmu. Dan apa kamu akan bisa hanya selalu menggunakan dildo yang ku berikan? Tentu kamu pasti menginginkannya bukan?
"Aku, tentu akan memperbolehkan mu. Bukan berarti aku tak mencintaimu, atau aku memperbolehkanmu karena aku sudah tak mampu memuaskanmu. Tetapi, karena aku sungguh mencintaimu, dan aku ingin kamu bisa menikmati segala hal, termasuk urusan seks. Bahkan dalam keadaan normal pun, aku tetap akan memperbolehkannya."
"Dan di jaman sekarang, sudah jarang wanita masih dalam keadaan perawan. Sebelumnya pasti sudah pernah melakukan itu, entah dengan pacar yang menjadj suami atau bukan. Lalu kenapa dibedakan antara yang menikah dengan yang belum menikah? Kenapa ketika wanita sudan menikah, lalu wanita tak boleh bermain dengan yang bukan suaminya? Sementara waktu belum menikah, Ia bebas bermain dengan siapa saja. Ketika putus dengan pacar yang satu, lalu punya pacar baru, maka wanita itu juga akan begituan juga dengan pacar barunya. Lalu, apa wanita yang sudah menikah harus cerai dahulu untuk bisa begituan dengan laki - laki yang bukan suaminya? Bukan kah semua orang menginginkan pernikahan itu hanya satu kali saja"
"Pernikahan itu adalah lembaga terkecil. Pernikahan di satukan dengan cinta dan tujuan untuk membangun keluarga, menghasilkan keturunan, mempunyai materi, agar bisa diperoleh kehidupan yang layak. Sementara seks dalam pernikahan hanyalah ibarat bumbu dalam masakan. Sifatnya menyedapkan, memberi rasa dalam pernikahan. Nah, sekarang kamu pikirkan saja, ibarat bumbu, apa bila hany itu - itu saja, apa kamu tidak merasa bosan? Tentu kamu ingin rasa yang bervariasikan. Begitu juga dengan seks dalam pernikahan, apabila seks nya monoton, maka akan terasa bosan. Yang terjadi adalah masing - masing akan mencari variasi sendiri, yaitu dengan selingkuh. Dan akibatnya, banyak pasangan yang harus bercerai karenanya. Coba saja mereka mau bervariasi, semisal memanggil Pijat Pasutri atau dengan bertukar pasangan. Tentunya, seks tidak akan membosankan dan tidak akan ada keinginan untuk berselingkuh."
"Masalah cinta, itu adalah masalah perasaan. Cinta beda dengan nafsu. Seorang Istri bisa saja begituan dengan beberapa laki - laki, tetapi perasaan cinta dari si Istri itu pasti hanya untuk suaminya. Kenapa? Karena suami dan istri pasti memiliki kecocokan, tujuan yang sama, dan memperoleh anak, sehingga perasaan mereka juga saling bertautan.
"Kemudian, coba kamu pikirkan, kenapa aku membayangkan kamu begituan dengan orang lain? Asal kamu tahu saja, aku sudah lama membayangkan kamu begituan dengan orang lain. Jadi, bukan karena kondisi penisku yang seperti ini. Namun, karena hal lain. Sayang, dalam urusan seks, kemampuan wanita jauh melebihi kemampuan wanita. Wanita butuh cara dan trik trik agar bisa terpuaskan, sementara Pria, hanya perlu penetrasi di vagina saja pasti akan ejakulasi. Kesimpulannya, wanita ditakdirkan untuk dapat mengatasi beberapa pria agar birahinya dapat terpenuhi. Tapi pria, hanya butuh satu wanita saja untuk memuaskannya dan wanita itu adalah istrinya."
Jawaban dari Thomas tersebut seperti mencekik leherku. Begitu mantapnya dia menjelaskanku. Dan memang apa yang dijelaskan Thomas sangat - sangat benar. Aku terdiam, tak mampu berkata. Pandanganku tentang pernikahan, seks, dan cinta menjadi terbuka. Dan aku mengakui, hanya lah kekolotan dari budaya saja yang mengekang pasangan suami istri untuk bervariasi dalam urusan seks. Akibatnya, karena terlalu memegang kuat budaya, agama, dan harga diri, perselingkuhan, perceraian, terjadi di mana - mana.
"Yang, kok malah makin diem", Thomas menyelaku yang sedang memikirkan kata - katanya.
"Ga, pusing aja. Kamu tibas - tiba jadi sok bijak begitu", jawabku.
"Hehee, udah ah, tidur yuk. Besok kita mau ke Dago kan", katanya.
"Yuk", jawabku.
Keesokan paginya, sesuai dengan rencana, aku dan Thomas jalan - jalan di sekitar kawasan Dago Bandung. Semua sudut kawasan Dago tak lepas dari sorot kamera yang kami bawa. Memang dengan berlibur, baik aku maupun suamiku benar - benar refreshing. Segala penat sedikit hilang ketika kami berlibur.
Jam makan siang tiba, kami memilih salah satu restoran. Namun, secara kebetulan, Rian juga berada di restoran yang sama. Sekali lagi kami bertemu dan berbincang - bincang. Rian menberikan kami rekomendasi tempat untuk dikunjungi, yaitu bukit bintang. Kami pun setuju dengan usulannya, dan Rian akan ikut kami sebagai pemandu malam ini.
Bertemu Rian lagi langsung membawa pikiranku tentang penjelasan Thomas tadi malam dan keinginan Thomas yang melihatku bercinta dengan Rian. Kemudian, melintas juga di pikiranku, kenangan - kenangan aku dan Rian sedang asyik bercinta dulu. Saat penis Rian yang besar menerobos masuk dan mengaduk - aduk vaginaku. Membayangkannya aku menjadi terangsang sendiri, vaginaku terasa lembab di bawah sana.
Waktu sudah menunjukkan pukul 19.00 wib, rencana kami pergi ke bukit bintang sepertinya akan gagal karena hujan turun dengan derasnya. Kami sudah berkali - kali menghubungi Rian, namun tidak dijawabnya. Tiba - tiba, hpku berdering, tertera di layar nama Rian, segera ku angkat. Rian ternyata sudah sampai di hotel tempat kami menginap. Ya ampun, hujan - hujan begini kok dipaksain sih, benakku. Thomas segera turun ke depan hotel sambil membawa handuk. Dan tak lama kemudian, Thomas sudah kembali lagi bersama Rian yang basah kuyup.
"Duh, kok maksa sih, udah tau hujan deras", pekikku saat melihat Rian
"Nggak papa kok, ngga tau kalau bakal hujan deras begini", jawab Rian.
"Kayanya batal nih rencana kita", sambung suamiku
"Iya nih, Mas", jawab Rian lagi.
"Dah cepetan keringin badanmu, pakai baju Thomas aja dulu", Kataku yang tak tega melihat Rian kedinginan.
"Oke Nyonya", jawabnya sambil bercanda
Rian pun membuka bajunya, darahku tiba - tiba berdesir menyaksikan tubuhnya yang atletis. Otot - otot nampak menempel kokoh di lengan, dada, dan perutnya. Berbeda sekali dengan Thomas yang buncit. Selanjutnya, celananya dilepaskan di balik handuk. Sedikit nampak tonjolan dari balik handuk itu, ah itu pasti karena penis besarnya itu. Tapi, kenapa sampai menonjol? Apa penisnya dalam keadaan menegang? Hmm, pikiranku lalu membayangkan wujud penis itu, apa masih sama seperti dulu? Ahh, sial. Aku menjadi gelisah sendiri, perlahan vaginaku mulai basah karena pikiranku sendiri.
Selesai Rian berganti pakaian, kami pun berbincang - bincang. Thomas pergi ke luar untuk mencari cemilan serta minuman di minimarket sebelah hotel tempat kami menginap. Sementara, hanya aku dan Rian saja yang berada di dalam kamar. Sedikit canggung, namun obrolan kami berjalan seperti biasa.
"Ra, kamu makin cantik aja sekarang", puji Rian yang sukses membuat mukaku memerah.
"Gombal kamu ga ilang - ilang, yah", jawabku meladeninya.
"Ya ampun, bener deh. Ga cuma cantik, badanmu makin seksi.", Lanjutnya. Apa maksud, Rian?"
"Hei, aku nih istri orang. Ga pantes kamu bilang, seksi", kataku yang mulai risih dengan perkataannya. Bukan risih, tetapi terangsang akan kata-katanya.
"Oh, maafkan aku. Aku tak bermaksud begitu.", jawabnya.
Thomas pun kembali ke kamar dengan cemilan dan minuman hangat yang ia beli. Kami bertiga ngobrol panjang lebar dan sampak ke urusan seks. Hemm, bagi laki - laki mungkin biasa membicarakan seks. Tapi bagi wanita, itu sangat membuat risih karena kalau sampai wanita membicarakan seks, pasti wanita akan terangsang sendiri sehingga vaginanya terasa gatal dan basah. Termasuk aku yang mau tidak mau ikut dalam pembicaraan tentang seks ini. Dan aku tak menyangka, seberapa vulgarnya Thomas dan Rian membicarakan seks, bahkan aku pun tak luput dari pembicaraannya.
"Rian, bagaimana dulu kamu dengan Tiara? Apa Tiara begitu seksi dan memuaskan?", Tanya Thomas kepada Rian. Aku hanya terdiam mendengarnya dan penasaran dengan jawaban Rian.
"Ooh, siapa pun pasti akan mengatakan Tiara itu cantik dan seksi, dan siapa pun pasti akan puas dengannya. Dia dulu begitu liar, kami bahkan pernah begituan di bioskop", jawabnya.
"Wah sayang, ga nyangka kamu seliar itu", Kata Thomas.
"Ya, dan yang ku suka dulu dari Tiara adalah layanan dari mulutnya. Ia tak jijik menjilati seluruh tubuhku.Juga dengan susunya, sangat padat berisi dan kencang. Dan bila ku lihat sekarang, Mas Thomas adalah yang paling beruntung. Tubuh Tiara dari luar saja sudah bisa ku tebak, susunya pasti lebih besar dari yang dulu", sambung Rian.
Aku sebenarnya risih, dijadikan objek obrolan seks oleh suamiku dan Rian. Namun, mendengar jawaban dari Rian aku pun menjadi sangat terangsang. Apa mungkin penisnya tadi menegang karena memperhatikan dan membayangkan tubuhku? Ahh, sial kau Rian.
"Oh ya. Apa kau penasaran dengan tubuhnya sekarang?", tanya Thomas lagi.
"Hahahahaha, pasti, pasti aku sangat penasaran", jawab Rian
"Sayang, Rian penasaran dengan tubuhmu, bagaimana? Apa kamu akan membiarkannya penasaran?" Kata Thomas kepadaku.
"Tentu saja, biar saja dia penasaran, dan biar dia cepat menikah." Jawabku.
"Ah, kamu tak boleh seperti itu. Sayang. Kasihan Rian, lagipula dia kedinginan. Aku pikir, kita bisa menghangatkannya malam ini". Jawab Thomas, Rian seperti kebingungan dengan perkataanya.
"Oh, aku mengerti. Tadi malam kan", jawabku yang mengerti apa yang dimaksud Thomas.
Thomas memang sudah tak bisa dikendalikan. Ia sepertinya sangat terobsesi melihatku bersetubuh dengan Rian malam ini. Aku sendiri juga sudah sangat terangsang dari tadi. Oke, Thomas. Aku akan berikan apa yang kamu mau, semoga kamu tak menyesalinya, karena kamu pasti akan minder melihat begitu liarnya aku menikmati Penis Rian yang membuatku terangsang karena membayangkannya sejak tadi.
"Rian, apa kamu benar penasaran dengan Tubuhku sekarang? Aku yakin kamu masih ingat tubuhku yang dulu sering kau sentuh, kan", kataku
"Hah?" Jawab Rian, kaget mendengar pertanyaanku.
Tak butuh jawabannya, aku langsung membuka kancing kemeja ku satu persatu hingga habis. Lalu ku lepaskan kemejaku dari badanku dan menyisakan bra ku saja. Ku lihat mata Rian tercengang tak berkedip melihatku. Di bawah, ku lihat tonjolan penisnya tercetak jelas karena ia tak memakai celana dalam saat berganti pakaiannya yang basah karena hujan tadi.
"Rian, kau ku beri nilai 100. Payudaraku memang lebih besar dari yang pernah kau sentuh dulu", kataku kemudian.
"Oh, Tiara. Betul apa yang ku duga. Sejak bertemu kemarin, aku tak dapat menahan khayalanku tentang tubuhmu yang indah ini. Pulang ke rumahku, aku langsung onani membayangkanmu. Thomas, terima kasih telah mengijinkanku menyaksikan istrimu ini.", jawab Rian.
"Oh, bukan hanya menyaksikan, tapi kau juga akan merasakan lagi tubuhku ini. Betul begitu, Thomas?" Jawabku. Ah, aku sudah gila karena sangat terangsang, tubuhku dilihat oleh Rian di depan suamiku sendiri.
"Ya, lakukan lah Rian. Aku sangat penasaran bagaimana kau dan Tiara bersetubuh", kata Thomas.
Rian tak menjawab, sepertinya ia tak percaya dengan yang sedang terjadi. Matanya semakin melotot saat ku turunkan rokku. Rian menelan liurnya sendiri menatapku yang kini hanya ditutupi oleh sepasang bra dan celana dalam.
Rian kemudian bereaksi, mungkin dirinya juga sudah sangat terangsang melihat ku seperti ini. Rian bangkit dari kursinya dan menghampiriku ke rangjang, disentuhnya lenganku sambil tersenyum. "Akhirnya, aku bisa menikmati tubuh bidadari sepertimu sekali lagi" Begitu katanya merayuku yang sebenarnya sudah tak perlu dirayu lagi.
Aku dan RIan kemudian melihat suamiku yang masih duduk di kursinya, meminta ijin untuk melakukannya. Suamiku hanya mengangguk sambil tersenyum tanda ijin darinya diberikan. Kami pun memulai percintaan kami.
Rian dengan nafsunya langsung menciumi bibirku, aku pun tak kuasa untuk tak meladeninya dengan nafsu. Bibir dan lidah kami bergantian mengulum. Tangan Rian mulai menjelajahi tubuhku. Dielusnya punggungku dan merambat ke bawah ketiakku, kemudian kembali ke punggungku untuk membuka kaitan bra ku. Braku pun disingkirkan oleh Rian yang menghentikan ciuaman kami demi menatap kedua payudaraku.
Tanpa basa - basi, Rian langsung beralih ke Payudaraku. Dihisapnya payudara ku yang seksi itu bergantian sambil tangannya meremas yang satunya lagi. Aku mendesah pelan karena kegelian menikmati cumbuan Rian di payudaraku.
"Ahh, Isap , Isap payudaraku", kataku menyemangati Rian
"Ahh, ini bukan payudara, ini susu. ingat ini susu", katanya mengajariku menggunakan kata susu untuk payudaraku.
"ahhh iyaah, isap susuku, Rian", ku benarkan kata - kataku sesuai keinginannya.
Rian pun makin semangat menyiksaku dengan kenikmatan dari mulut dan lidahnya yang sedang mengerjai kedua susuku. Tangannya yang satu juga mulai aktif merangsang bagian bawahku. Pahaku dielus - elus sampai pangkal pahaku. Namun dasar Rian yang nakal, aku hanya mengaduh dengan mendesah lembut saat tangannya dihentikan ketika akan mencapai vaginaku yang masih tertutup celana dalam.
Aku tak mau kalah bermain, tanganku pun menghampiri penis Rian yang masih berada di balik celana pendek suamiku yang ia kenakan. Ku genggam dan ku rasakan Penis Rian begitu besar, lebih besar dari yang dulu. Aku penasaran dengan Penisnya, seperti apa wujudnya sekarang.
"Ahhh, Riaannnhhh". Pikiranku tentang Penis Rian tiba - tiba buyar, ketika Rian makin ganas menghisap susuku. Tak hanya dihisap, Rian juga menggigit putingku dan mengelitiknya dengan lidah. Aku setengah teriak, mendesah atas kenikmatan yang diberikannya.
Kembali aku fokus pada penisnya, dengan satu tangan ku coba untuk melepaskan celananya itu. Dan Rian yang mengerti pun akhirnya membuka celananya sendiri. Dan saat dirinya sudah tanpa sehelai pakaian. Akhirnya terpampanglah penis miliknya itu dihadapanku. Besar, Panjang, dan Berurat. Di kepalanya ada cairan bening yang menandakan pemiliknya sudah terangsang berat. Ku genggam lagi Penis itu dan ku kocok perlahan.
Rian menyudahi permainannya di susuku, aku kemudian memanfaatkan kesempatan ini. Aku yang sudah terangsang berat pun langsung menciumi kepala penis milik Rian dan mulai menjilatinya. Ku sapu batang penisnya dari kepala sampai ke pangkalnya.
"Geliih lidahmu", Rian yang keenakan mengaduh kepadaku.
"Penismu besar yah, besar dari yang dulu", kataku di sela - sela jilatanku di penisnya
"Apa penis? ini kontol. ingat, kontol", sekali lagi rian ingin mengganti sebutan yang biasa ku pakai dengan suamiku.
"Iya, kontol. Kontolnya besar", kataku menuruti kemauan Rian.
Aku pun kemudian memasukkan kontol Rian ke dalam mulutku. Luar biasa besarnya, hampir - hampir tak muat mulutku dimasuki kontol Rian. Dengan pelan tanganku urut kontol Rian sambil ku maju mundurkan kepalaku. Mataku menatap wajah Rian yang tersenyum menggambarkan kenikmatan yang menjalar di kontolnya saat ini.
Tanpa ku sadari, tiba - tiba Thomas suamiku sudah berada disampingku tanpa sehelai pakaianpun. Kontolnya yang sangat kecil bila dibandingkan milik Rian sudah berdiri tegak. Aku paham, Ia menginginkan diriku melayaninya juga. Segera kugenggam kontolnya dan ku kocok perlahan sambil tetap menghisap kontol rian. Kemudian bergantian, kontol rian dan Thomas ku hisap. Baik Rian atau Thomas, sama - sama memiliki ekspresi kepuasan. Aku sangat bersemangat sekali. Nampaknya, aku akan dipakai habis - habisan oleh kedua laki - laki di depanku malam ini.
"Croottss croootsss", Kontol Thomas menyemburkan maninya saat sedang berada di mulutku. Mau tak mau aku harus menelannya. Ini adalah pengalaman pertama ku menelan sperma, entah mengapa aku menjadi sangat bergairah setelah menelan mani suamiku. Sementara, kontol Rian yang masih tegak berdiri langsung ku lahap.
"Hmmm ehmm achhsss" Desahku tiba - tiba karena merasa ada sesuatu yang menggelitik memekku. Ternyata Thomas sekarang sedang menjilati memekku dari luar celana dalamnya. Aneh, Thomas yang biasa ketika mengeluarkan maninya langsung lemas tak berdaya, kali ini masih mampu mencumbuku lagi. Apa??? ku perhatikan ternyata kontolnya masih berdiri? Apa yang sedang terjadi? Thomas bukan lah tipe orang yang senang mengkonsumsi obat - obatan, sehingga ku yakin kontolnya masih berdiri bukan karena pengaruh obat kuat. Hemm, bagus lah. Setidaknya aku akan merasakan kenikmatan yang luar biasa malam ini dengan 2 kontol mengaduk isi memekku.
Thomas kemudian meloloskan celana dalam ku, dan langsung melahap memekku. Lidah dan bibirnya memainkan klitorisku dan lubang memekku. Aku tak leluasa mendesah karena di mulutku masih ada kontol Rian yang harus ku puaskan.
"Mhhhsssmm Mhhhss mhhh" desahku yang tertahan kontol Rian.
"Achhh achhh achhsss ouuhhh sayaangghhhh" Tak kuasa aku melepas kontol Rian di mulutku saat Thomas tak hanya menjilati klitorisku,tetapi juga mengocok memekku dengan 2 jarinya dengan cepat. Aku mendesah teriak menikmati kenikmatan di memekku yang menjalar ke seluruh tubuh.
Rian yang sangat bernafsu kemudian kembali mengerjai kedua susuku. Kenikmatan - kenikmatan begitu terus menjalar di sekujur tubuhku. memek dan susuku yang merupakan titik paling sensitif sekarang sedang dirangsang bersamaan, dan tak lama kemudian aku rasakan seperti ingin kencing namun bukan kencing yang keluar, cairan cintaku yang kental lah yang menyemprot - nyemprot dari dalam memekku. Ya, aku telah mendapat orgasme pertamaku malam itu. Seluruh badanku terasa sangat lemas.
Setelah diberikan istirahat sebentar oleh kedua laki - laki ku, pahaku langsung dibuka oleh Thomas. Kontolnya diposisikan tepat di depan memekku, digeseknya terlebih dahulu di klitorisku baru secara perlahan kontol Thomas memasuki tubuhku. Dengan tempo yang sedang Thomas mengocok kontolnya di memekku. Rian tak mau kalah memberikan kenikmatan kepadaku, dengan mulutnya ia merangsang susuku. Putingku yang berdiri tegak ia emut dan sesekali di gigit.
"Achhsss achhsss enakhhh ehmmm"
"ahcchss ngentottt ohhh aku mauuhh ngentottt ajahhh malam iniihh"
"Ohh Thomasss, kontolll luuu ga bolehh cepat kluarrhhh"
"ohhhsss ohhss achhh riaan, makaaannn ajaahhh susukuuuhhh achhh ngentot ngentottt enaakkkkhhh"
Aku mendesah sejadi - jadinya diperlakukan seperti ini. Kenikmatan menjalar di seluruh tubuhku. Badanku terasa ringan, memekku terasa sangat gatal seperti ingin digaruk kedua kontol yang ada didekatku. Putingku terasa sangat gatal, ingin rasanya ku gigit sendiri putingku.
5 menit dalam posisi missionaris, kami berganti posisi menjadi doggy style. Thomas langsung mengocok kontolnya dengan cepat Rian lalu memposisikan penisnya dihadapan mulutku, tanpa diminta ku raih kontol rian untuk ku hisap. Aku tak perlu banyak bergerak, goyangan dari Thomas yang membuat badanku maju mundur otomatis mengocok kontol Rian di dalam mulutku.
"Achhhss mhhhmmhhhhmmm ourghhh akuuhh nyampeehhhh", Teriakku saat ku rasakan orgasme keduaku datang.
AKu langsung ambruk ke ranjang. Thomas lalu melepas kontolnya, dan langsung digantikan dengan kontol Rian. Perlahan Rian mencoba memasukkan kontolnya ke memekku. Agak sedikit susah karena ukurannya yang besar, namun karena dulunya pernah masuk ke memekku, maka dengan perlahan kontol itu menyeruak masuk ke dalam memekku.
Rian pun mulai memompaku dalam posisi menyamping. Sementara tangannya meremas - remas susuku dari belakang. Thomas memintaku untuk menghisap kontolnya yang langsung ku turuti. Siksaan birahi ini sangat - sangat nikmat bagiku.
Aku tak pernah membayangkan begitu nikmatnya ngentot dengan 2 pria, ternyata rasanya jauh lebih nikmat bila hanya dengan 1 kontol saja. Malah, Thomas yang kontolnya hanya mampu bertahan paling lama 3 menit, kali ini masih berdiri tegak, padahal sudah setengah jam kami bercumbu.
"Achhsss achhhsss achss"
"iyaahh trusss anjingghhh enakkkhh"
"Siaaallhhh ahhhhh memekkuu gateelll, garukin pake kontolll yang cepethhhh"
Setiap kontol Thomas terlepas dari mulutku selalu ku manfaatkan untuk teriak dan mendesah, ekspresi dari kenikmatan yang ku terima saat ini.
Aku kini berada di atas Rian, sedangkan Thomas berdiri di sampingku dan kontolnya sedang ku hisap. Pinggulku naik turun sehingga kontol besar milik Rian keluar masuk di memekku. Susuku diremas oleh Rian, terkadang dipencetnya putingku. AKu hanya bisa mendesah tertahan karena kontol Thomas ada di mulutku saat ini.
Entah sudah berapa kali aku orgasme. Namun, belum ada tanda - tanda kalau kontol rian maupun Thomas akan menyemprotkan maninya. Diburu dengan kemauan menikmati mani Rian dan Thomas, aku pun mempercepat goyanganku. Benar saja, 5 menit kemudian, Thomas mengaduh dan menekan kepalaku ke selangkangannya. Dari kontolnya keluar air mani yang cukup banyak yang langsung ku telan.
Rian masih terus menikmati goyangan pinggulku. Lelah di posisi ini, kami berganti posisi kembali. Aku yang di bawah, sedangkan Rian memompaku dari atas. Thomas walaupun sudah keluar, masih terus mencumbuku. Kali ini susu ku dimainkannya. Kontol rian keluar - masuk dengan cepat di memekku.
"Achhss terusshhh ayoohh terusss"
"Aku mauuuhh akuu mauuhhhh keluarhhh lagiih"
"ahh trussss sayaaang ahhh riaaan terussss"
"achhhhhh akuuuh nyampeee lagiihhh ahh achhhsss"
Aku menerima orgasmeku lagi. Rian kemudian berkata juga akan keluar, dipercepatnya sodokan di memekku dan dengan satu hentakan Rian menarik kontolnya dari memekku dan berpindah ke depan mukaku. Sambil dikocoknya, kontol rian menyemprotkan air mani yang sangat banyak. Wajahku jadi blepotan karenanya, dan sebagian air maninya yang masuk ke dalam mulutku langsung ku telan. Kami bertiga pun ambruk, terbaring di ranjang sambil meresapi kenikmatan yang baru saja kami peroleh.
Mempunyai permainan Sport Books SBOBET | Sport Books MAXBET | SBOBET Casino | KLIK4D | ISIN4D
Minimal Deposit 30rb
Minimal Withdraw 50rb
Promo Gawang168.com :
1.Hot Promo Bonus Deposit 100% khusus Sportbook
2.Promo Bonus Kredit khusus member baru
3.Promo bonus kredit khusus member lama
4.Promo Cash Back khusus sportbook
5.Bonus Khusus Refernsi
6.Bonus Live Casino
7.Diskon khusus Togel
8.Bonus komisi 0,25% sportbook
1.Hot Promo Bonus Deposit 100% khusus Sportbook
2.Promo Bonus Kredit khusus member baru
3.Promo bonus kredit khusus member lama
4.Promo Cash Back khusus sportbook
5.Bonus Khusus Refernsi
6.Bonus Live Casino
7.Diskon khusus Togel
8.Bonus komisi 0,25% sportbook
Komentar
Posting Komentar